PERUSAHAAN WAJIB MEMILIKI AMDAL



SEKADAU--Kabupaten Sekadau terbilang salah satu daerah yang kaya dan subur, serta memiliki potensi alam yang masih bisa digarap. Potensi alam itu tak lain adalah lahan untuk perkebunan, selain membantu infrastruktur jalan dan jembatan ke beberapa desa, perusahaan perkebunan juga dinilai membuka lapangan pekerjaan. Anggota DPRD Sekadau, Radius Efendy kembali mengingatkan sejumlah perusahaan perkebunan yang beroprasi di wilyah Kabupaten Sekadau untuk tidak mengabaikan Amdal yang disepakati semenjak perusahaan beroperasi.

”Analisis dampak lingkungan itu merupakan patokan dalam membuka atau melebarkan lahan perkebunan. Kalau diabaikan jelas akan menjadi masalah buat perusahaan yang membandel itu,” kata Radius pada sejulah wartawan beberapa waktu lalu.Ahyung sapaan akrabnya mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) atau ruas jalan negara, kabupaten juga musti dilihat seharusnya seperti apa yang tertera di dalam Amdal itu ketika berniat menanami lahan yang berada di dekat DAS atau ruas jalan. Aliran sungai bisa saja menjadi salah satu dalih masyarakat yang tidak senang dengan perusahaan menjadi alasan mereka nantinya. 

Hal yang ditegaskan ini sama baiknya dengan langkah atau perencanaan yang dicanangkan perusahaan mengenai lanjutan usahannya ke depan. Bila terjadi benturan dalam perjalanan sebuah perusahaan, tentunya akan menghambat perusahaan itu untuk berkembang. ”Hambatan itu bukan dari orang lain, tapi dari pihak perusahaan itu sendiri saat melakukan perencanaan dalam mengembangkan usahanya,” lanjut pentolan PDIP Dapil II ini. 



PERINGATI ROHIS SMAN 1

SEKADAU – Bertempat di Masjid Al-Mujahirin Jalan Merdeka Barat, keluarga besar Rohis SMAN 1 Sekadau, peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2011, bertepatan dengan 17 Rabiul Awal 1432 H, Minggu kemarin.
Suyitno,BA yang mewakili Kepsek SMAN 1 mengucapkan terima kasih kepada pengurus masjid Al-Mujahirin yang telah memberi izin tempat kepada keluarga besar SMA Negeri 1 untuk mensukseskan acara ini.
Lebih lanjut ia menegaskan  momen yang baik ini selain untuk meningkatkan ukhuwah Islamiah dapat juga melatih kedisiplinan, mental dan spiritual siswa. Sembilan puluh persen siswa islam beserta dewan guru berpakaian ala muslim memadati ruang masjid dan semuanya hampir larut ketika menyimak arti dan pemaknaan maulid Nabi, khususnya bagi siswa sebagai generasi penerus di masa kini.
Ustad Aksen, S.Pdi yang didaulat untuk menyampaikan tausiah, mengatakan, keteladanan Nabi Muhammad SAW dimasa lampau hendaknya dicontoh dan ambil hikmahnya agar generasi muda muslim sekarang tidak terlalu jauh melenceng dari garis ke Islaman yang telah diteladani oleh junjungan nabi besar kita Muhammad SAW.
Turut hadir memenuhi undangan kali ini, Camat Sekadau Hilir Drs Johni, M.Pd juga diberi kesempatan untuk memberi pesan yang begitu mendalam kepada para siswa/i agar dapat memanfaatkan IPTEK yang ada untuk memperdalam pengatahuan.
“Jangan sampai kita jadi terpengaruh dengan berita-berita negatif apalagi sampai terprovokasi,” tegas Camat Johni.
Diakhiri pembicaraannya ia mengingatkan agar para siswa dapat membentengi diri dengan keimanan terhadap pengaruh narkoba karena hal itu dapat saya ibaratkan dengan istilah senang sesaat, sengsara berkepanjangan



DESAIN TATA RUANG

TATA ruang kota Sekadau dirasa perlu didesain kembali. Terutama di kawasan tepian Sungai Kapuas pascakebakaran yang menghanguskan 15 ruko, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan anggota Fraksi Partai Golkar Martinus, saat menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap rancangan peraturan daerah di ruang sidang DPRD sekadau belum lama ini.
Martinus mengatakan, usulan tersebut merupakan buah pikiran Fraksi Golkar mengingat tata ruang kota Sekadau yang saat ini semakin padat, tetapi tidak beraturan letak bangunannya. “Sekadau perlu penataan ulang agar tidak terkesan tak karuan. Terutama di kawasan tepian Kapuas perlu ditata kembali agar terlihat asri,” katanya.
Penataan kembali tata ruang kota harus memperhatikan tiga aspek dasar yakni keamanan, ketertiban, dan kebersihan. Diusianya yang sudah memasuki usia enam tahun sejak pemekaran dari Sanggau, penataan tata letak kota Sekadau belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Selain itu, pusat pemerintahan juga perlu dirancang agar masyarakat lebih mudah untuk mendirikan rumah ataupun tempat-tempat usaha mengingat jarak antara kota kabupaten dengan pusat pemerintahan cukup jauh jika ditempuh menggunaka sepeda motor, papar Martinus


0 komentar: