Eks PETI Sui Ayak Belum Dapat di Hijaukan

Selasa, 08 Maret 2011

TANDUS: Beginilah kondisi sisa areal PETI di Sungai Ayak yang sampai saat ini masih belum dapat dihijaukan.
SEKADAU – Exploitasi yang berhubungan dengan alam dan lingkungan selalu meninggalkan bekas yang merubah kondisi alami lingkungan. Hal ini membuat keseimbangan ekosistem menjadi labil dan tidak asri seperti semula. Inilah yang terjadi dengan Eks Pertambangan Emas di Kecamatan Sungai Ayak (Belitang Hilir) Yang menyisakan hamparan padang tandus, gersang tanah bercampur pasir yang luasnnya mencapai puluhan bahkan ratusan hektar. 

Parahnnya lagi sejak beberpa tahun terakhir lahan yang sudah tidak digunakan para penambang emas untuk berexplorasi seiring dengan larangan pemerintah untuk mengexploitasi emas jika tidak menggunakan izin dari pihak terkait. Namun lahan yang ditinggalkan ini berubah menjadi hamparan padang pasir yang luas dan tak berpenghuni tumbuhan layaknya hutan yang hijau.Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan (KLH dan PEM) Agustinus Agus SH. Saat dikonfirmasi Pontianak Post beberapa waktu lalu mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya  sudah mendapatkan hasil dari penelitian untuk mencari pohon apa yang cocok dan bisa hidup dibekas pertambangan emas ini.

”Tidak sembarang pohon yang bisa hidup di daerah ini, dimana masih tersisa campuran mercuri di kawah-kawah yang dibuat para penambang yang sudah bercampur dengan air hujan,” tandas Agus.Hal ini dikarenakan PH  (Keasaman,red) tanah di lahan eks pertambangan emas yang sudah terkontaminasi dengan mercury berubah dari  tanah biasa. Disebabkan perubahan PH tanah tersebut diakui Agus pihaknnya (LH-PEM ) tidak bisa menyebutkan begitu saja jenis pepohonan dan tumbuhan apa yang bisa hidup di daerah padang tandus dan sumbr air yang terkontaminasi mercuri Simpi ini.

 “Kita harus meneliti terlebih dahulu. Beberapa waktu lalu sudah ada kita bekerja sama dengan pihak luar untuk meneliti kira-kira pohon jenis apa saja yang bisa tumbuh di daerah ini. Kita belum bisa sebutkan satu-persatu jenisnya,” ungkap Agus. Parahnnya lagi menurut Agus hasil penelitian yang dilakukan Oktober 2009 lalu pada Kadar Air sungai Kapuas yang berada di wilayah Sungai Ayak di tiga titik, masing-masing di tengah lautan, di piggir seberang hilir dan mudik menunjukan kadar air Kapuas di wilayah ini sudah d ambang batas disebabkan terkontaminasi dengan Mercury. “Ini hasil penelitian kita bersama pihak luar yang membantu kita di bulan Oktober lalu. Yang terkontaminasi sepertinnya menunjukan kadar air diambang batas terutama di daerah Sungai Ayak,  namun semakin ke hilir kadarnya semakin mengecil karna membaur degan air,” tukas Agus. (nie)


Presiden LIRA Laporkan Nurdin Halid ke Polisi
Soal suap kepada anggota PSSI, Jusuf siap menghadirkan beberapa saksi.


Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Jusuf Rizal mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Minggu siang, 6 Maret 2011. Kedatangan Juzuf tak lain melaporkan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

"Kita datang ke sini untuk melaporkan kebohongan publik dan terjadinya penyuapan yang dilakukan Nurdin dan kroni-kroninya. Beliau bilang didukung 81 anggota (di Kongres PSSI di Bali), padahal anggotanya disuap," kata Jusuf.

Menurut Jusuf, dukungan itu diberikan setelah para anggota diberi amplop berisi uang Rp 20 juta tiap orang. Ia juga punya bukti adanya praktik suap wasit dalam pertandingan, penggunaan dana APBD yang mengarah kepada suap serta kebohongan publik.

"Nurdin Halid juga melanggar Statuta FIFA, kita datang untuk melaporkan: 1, kebohongan publik, 2, suap menyuap pada kongres di Bali dan 3, manipulasi Statuta FIFA," lanjut Jusuf.

Soal suap kepada anggota PSSI, Jusuf siap menghadirkan beberapa saksi berasal dari Pengprov PSSI Jawa Timur dan DKI Jakarta. "Semoga ini bisa jadi bahan saksi bagi Polda. Sebagai bahan klarifikasi, mereka yang mengetahui siap berkomunikasi dan memberikan statement."

Jusuf juga menganggap Nurdin telah mempelintir Statuta FIFA. Itu terkait status Nurdin yang pernah menjadi narapidana. "Statuta FIFA tak boleh diubah oleh siapa pun, yang terkena kriminal nggak boleh. Nurdin berkelit dengan menyebut setiap negara boleh menterjemahkan sendiri," ujarnya.

Menanggapi laporan ini, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI, Max Boboy terlihat santai. "Biarkan saja jika ia melapor. Saat jadi pengurus PSSI saja ia tidak becus. Semua berhak melapor. Jika sudah bicara hukum, buktikan saja di pengadilan," kata Max kepadaVIVAnews.
Soal Standar Statuta FIFA yang diterjemahkan ke dalam Statuta PSSI, sejauh ini memang terjadi penafsiran berbeda. Lewat sidang Komite Eksekutif pada 2-3 Maret 2011, FIFA memberikan rekomendasi untuk penyelenggaraan pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2014.


Arema Berhasil Pengaruhi Mental Cerezo Osaka
Sebaliknya, pelatih Arema Miroslav Janu tak bisa menyembunyikan rasa girangnya.




Arema Indonesia memang gagal menang saat bertandang ke markas Cerezo Osaka di Jepang dalam babak penyisihan Grup G Liga Champions Asia, Rabu 2 Maret 2011. Tim Singo Edan kalah tipis 2-1 setelah Rodrigo Pimpao dua kali menjebol jala mereka.

Sedangkan gol tunggal Arema dicetak Kapten Noh Alam Shah dari titik penalti di menit 49. Namun kekalahan itu bukan berarti Arema gagal total dalam pertandingan itu. Sebab, selepas pertandingan pelatih Cerezo Levir Culpi mengaku anak asuhnya merasa gugup.

"Ini pertandingan pertama kami (di ajang internasional). Pemain kami belum mendapat mentalistas bertanding yang baik," kata Culpi dikutip dari situs resmi AFC.

"Dan karena ini pertandingan internasional pertama kami, ini berdampak pada mental mereka," tambah Culpi yang mengaku tidak puas dengan hasil laga ini.

Sebaliknya, pelatih Arema Miroslav Janu tak bisa menyembunyikan rasa girangnya karena hanya kalah tipis. Janu juga puas bisa melihat pasukannya berusaha keras mengimbangi permainan tuan rumah yang dikenal sebagai salah satu klub jagoan di Osaka, Jepang.

"Hari ini (Rabu waktu setempat) dingin sekali. Tapi mereka berusaha keras dengan disiplin yang baik," kata Janu.

"Pertandingan ini jadi peluang untuk mendapat pengalaman. Meski kami kalah, ini akan jadi pengalaman yang baik buat pemain kami."

Atas hasil ini, tim Singo Edan untuk sementara berada di peringkat tiga klasemen sementara Grup G dengan poin nol. Sedangkan Cerezo tampil sebagai pemuncak klasemen dengan poin tiga.
Laga berikutnya, Arema akan menghadapi Jeonbuk Hyundai Motors di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 16 Maret nanti." Saya yakin kami bisa bermain lebih baik lagai saat melawan Jeonbuk Hyundai di kandang,” kata Janu lagi.


PERUSAHAAN WAJIB MEMILIKI AMDAL



SEKADAU--Kabupaten Sekadau terbilang salah satu daerah yang kaya dan subur, serta memiliki potensi alam yang masih bisa digarap. Potensi alam itu tak lain adalah lahan untuk perkebunan, selain membantu infrastruktur jalan dan jembatan ke beberapa desa, perusahaan perkebunan juga dinilai membuka lapangan pekerjaan. Anggota DPRD Sekadau, Radius Efendy kembali mengingatkan sejumlah perusahaan perkebunan yang beroprasi di wilyah Kabupaten Sekadau untuk tidak mengabaikan Amdal yang disepakati semenjak perusahaan beroperasi.

”Analisis dampak lingkungan itu merupakan patokan dalam membuka atau melebarkan lahan perkebunan. Kalau diabaikan jelas akan menjadi masalah buat perusahaan yang membandel itu,” kata Radius pada sejulah wartawan beberapa waktu lalu.Ahyung sapaan akrabnya mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) atau ruas jalan negara, kabupaten juga musti dilihat seharusnya seperti apa yang tertera di dalam Amdal itu ketika berniat menanami lahan yang berada di dekat DAS atau ruas jalan. Aliran sungai bisa saja menjadi salah satu dalih masyarakat yang tidak senang dengan perusahaan menjadi alasan mereka nantinya. 

Hal yang ditegaskan ini sama baiknya dengan langkah atau perencanaan yang dicanangkan perusahaan mengenai lanjutan usahannya ke depan. Bila terjadi benturan dalam perjalanan sebuah perusahaan, tentunya akan menghambat perusahaan itu untuk berkembang. ”Hambatan itu bukan dari orang lain, tapi dari pihak perusahaan itu sendiri saat melakukan perencanaan dalam mengembangkan usahanya,” lanjut pentolan PDIP Dapil II ini. 



PERINGATI ROHIS SMAN 1

SEKADAU – Bertempat di Masjid Al-Mujahirin Jalan Merdeka Barat, keluarga besar Rohis SMAN 1 Sekadau, peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2011, bertepatan dengan 17 Rabiul Awal 1432 H, Minggu kemarin.
Suyitno,BA yang mewakili Kepsek SMAN 1 mengucapkan terima kasih kepada pengurus masjid Al-Mujahirin yang telah memberi izin tempat kepada keluarga besar SMA Negeri 1 untuk mensukseskan acara ini.
Lebih lanjut ia menegaskan  momen yang baik ini selain untuk meningkatkan ukhuwah Islamiah dapat juga melatih kedisiplinan, mental dan spiritual siswa. Sembilan puluh persen siswa islam beserta dewan guru berpakaian ala muslim memadati ruang masjid dan semuanya hampir larut ketika menyimak arti dan pemaknaan maulid Nabi, khususnya bagi siswa sebagai generasi penerus di masa kini.
Ustad Aksen, S.Pdi yang didaulat untuk menyampaikan tausiah, mengatakan, keteladanan Nabi Muhammad SAW dimasa lampau hendaknya dicontoh dan ambil hikmahnya agar generasi muda muslim sekarang tidak terlalu jauh melenceng dari garis ke Islaman yang telah diteladani oleh junjungan nabi besar kita Muhammad SAW.
Turut hadir memenuhi undangan kali ini, Camat Sekadau Hilir Drs Johni, M.Pd juga diberi kesempatan untuk memberi pesan yang begitu mendalam kepada para siswa/i agar dapat memanfaatkan IPTEK yang ada untuk memperdalam pengatahuan.
“Jangan sampai kita jadi terpengaruh dengan berita-berita negatif apalagi sampai terprovokasi,” tegas Camat Johni.
Diakhiri pembicaraannya ia mengingatkan agar para siswa dapat membentengi diri dengan keimanan terhadap pengaruh narkoba karena hal itu dapat saya ibaratkan dengan istilah senang sesaat, sengsara berkepanjangan



DESAIN TATA RUANG

TATA ruang kota Sekadau dirasa perlu didesain kembali. Terutama di kawasan tepian Sungai Kapuas pascakebakaran yang menghanguskan 15 ruko, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan anggota Fraksi Partai Golkar Martinus, saat menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap rancangan peraturan daerah di ruang sidang DPRD sekadau belum lama ini.
Martinus mengatakan, usulan tersebut merupakan buah pikiran Fraksi Golkar mengingat tata ruang kota Sekadau yang saat ini semakin padat, tetapi tidak beraturan letak bangunannya. “Sekadau perlu penataan ulang agar tidak terkesan tak karuan. Terutama di kawasan tepian Kapuas perlu ditata kembali agar terlihat asri,” katanya.
Penataan kembali tata ruang kota harus memperhatikan tiga aspek dasar yakni keamanan, ketertiban, dan kebersihan. Diusianya yang sudah memasuki usia enam tahun sejak pemekaran dari Sanggau, penataan tata letak kota Sekadau belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Selain itu, pusat pemerintahan juga perlu dirancang agar masyarakat lebih mudah untuk mendirikan rumah ataupun tempat-tempat usaha mengingat jarak antara kota kabupaten dengan pusat pemerintahan cukup jauh jika ditempuh menggunaka sepeda motor, papar Martinus