Kapan Jalan Diperbaiki

Rabu, 25 Mei 2011



 

TUNGGU KORBAN: Inilah lubang maut yang sudah menjungkalkan belasan pengendara sepeda motor dan mengamblaskan mobil, kapan kiranya akan diperbaiki. Foto: Arni/ Pontianak Post
SEKADAU – Lubang tengah jalan di depan Hotel Multi Sekadau kembali makan korban. Beberapa malam lalu dikabarkan seorang pengendara motor terjungkal akibat jamping di gundukan tanah dan batu yang ditumpukan sekitar lubang yang muncul akibat jebolnya gorong –gorong badan jalan provinsi ini. Sejak awal 2010 sampai dengan pertengahan 2011 ini terhitung belasan pengendara sepeda motor dan mobil sudah menjadi bagian dari daftar korban terjugkal di lubang ini. Di sekitar areal lubang ini, hanya diberi tanda dengan sebuah kursi sopa dan tanah kuning yang bertumpukan.

Informasi yang dihimpun Pontianak Post, korban kali ini diperkirakan anak ABG yang senang kebut-kebutan di  jalan raya. Namun karena kejadian ini menjelang tengah malam hanya beberapa warga dan saksi yang mengetahui dan memberi pertolongan pada korban yang tak diketahui nama dan identitasnya.“Dia bilang bahu kananya ngilu karena terhempas, motornya nyangkut di gundukan tanah sekitar lubang,”tutur Hery salah seroang saksi yang menolong korban malam kejadian.Beruntung, si korban diceritakan Hery tidak mengalami luka serius. Namun diperkirakan mengalami pergeseran tulang bahu kanan. Seakan tak menimbulkan masalah lubang ini terus menerus dibiarkan hingga kian hari kian menghawatirkan jika pondasi sekitaran lubang yang berada dibagian bawah gorong-gorong saluran air ini ambruk dan menimbulkan permasalahan baru.

“Seperti sebuah pemandangan unik bagi tentunya bagi warga kabupaten lain yang melintas di jalan dalam kota kita, ketika melihat lubang itu tetap ada selama bertahun-tahun,”sambung Hery kesal dengan kondisi lubang yang beberapa waktu lalu pernah juga ditanamai warga dengan pohon pisang sebagai ungkapan kekesalan.Selama senggang waktu jebolnya badan jalan ini, berbagai cara masyarakat yang kesal dengan kualitas jalan dan tidak adanya upaya perbaikan dari pihak terkiat sudah dilakukan mulai dari memberi tanda peringatan, menancapkan sebatang pohon pisang  hingga meletakan sebuah sopa kosong di sekitaran lubang.Namun sepertinya sindiran masyarakat ini tak cukup ampuh untuk membuka mata para pengurus jalan raya. Parahnya lagi belum ditambalnya lubang ini yang diberi tanda tanah kuning dan sopa kosong menjadikan badan jalan menjadi menyempit hingga para pengguna kendaraan yang melintas dan berpapasan di sekitar ruas jalan jebol ini hendaknya berhati-hati jika tidak ingin menjadi korban laka-lantas akibat menyempitnya badan jalan.

Waduh, Kondisi Sepakbola Indonesia sudah sangat memprihatinkan

Jakarta – Pengamat sepak bola dan politik, Ari Junaedi, menilai persepakbolaan Indonesia berada dalam kondisi sangat darurat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu keputusan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Ide untuk menggelar kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI dadakan sebelum 30 Mei menurutnya tidak perlu dilakukan.
“Semua pihak sebaiknya menahan diri. Lebih baik berkompromi mencari solusi terbaik demi sepak bola Indonesia,” kata Ari saat dihubungi, Rabu, 25 Mei 2011.
Ari berpendapat langkah Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang berupaya mempertermukan Komite Normalisasi, kelompok 78 pemilik suara PSSI, KONI/KOI, serta Arifin Panigoro dan Jenderal George Toisutta, udah tepat. “Semuanya harus disatukan dalam satu kerangka,” katanya.
Masukan dari semua pihak itu nantinya bisa disampaikan ke FIFA melalui Komite Normalisasi atau KONI/KOI. Pemerintah melalui Duta Besarnya di Swiss juga bisa melakukan negosiasi ke FIFA. Langkah ini seiring dengan langkah Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar yang akan melaporkan langsung ke FIFA agar Indonesia terhindar dari sanksi atau merinagankan sanksi jika harus kena.
Kegagalan Kongres PSSI 20 Mei lalu, kata Ari, karena kelompok yang mengaku mayoritas dengan 78 suara ngotot mengusung Arifin dan Toisutta. Padahal FIFA jelas-jelas telah melarang pencalonan keduanya. Wakil FIFA, Thierry Regenass, juga telah menjelaskan langsung, tapi mereka tetap tidak bisa menerima kenyataan itu.
Ari mengganggap penyelenggaraan Kongres PSSI dadakan hanya akan menambah persoalan baru. “Satu persoalan belum selesai malah mau menambah persoalan baru,” kata Doktor Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Padjadjaran Bandung itu.
Ari mengingatkan, semua pihak harus berpikir tentang kerugian besar yang akan diderita Indonesia apabila Indonesia diberi sanksi FIFA. “Pikirkan tentang nasib pemain sepak bola, sponsor, hingga penjual teh botol,” ujarnya.

Bukti ke-egoisan K-78 : Jikapun di Sanksi dari FIFA itu tak akan lama

Selasa, 24 Mei 2011


Selain memaksakan kehendak untuk mengajukan George T dan Arifin P untuk maju dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI, Kelompok 78 juga optimistis jika memang Indonesia di beri sangksi oleh lembaga tertinggi sepakbola Dunia (FIFA) itu sangsinya tak akan lama, asumsi tersebut tentu membuat kita sebagai pecinta sepakbola geram, betapa tidak dengan istilah itu seakan-akan tindakan yang K-78 lakukan selama kongres kemaren bukan menjadi masalah, jadi GT dan AP tetap wajib menjadi kandidat Bursa ketua Umum PSSI.
Kelompok 78 menilai kekhawatiran bakal dijatuhkannya sanksi FIFA kepada Indonesia terlalu berlebihan. Menurut dia, kalaupun benar  dijatuhi sanksi, durasinya tidak akan lama. Demikian disampaikan Wisnu Wardana, Juru Bicara Kelompok 78 yang juga Ketua Umum Persebaya seperti yang di lansir dari Vivanews.com
“Saya yakin tidak sanksi dari FIFA karena kita tidak melanggar statuta dan juga tidak ada intervensi pemerintah. Semua mengikuti proses,” kata pendukung Jenderal TNI George Toisutta dan pengusaha-politisi Arifin Panigoro ini.
“Sebelumnya kalau ada negara yang diberi sanksi terjadi karena melanggar statuta atau intervensi pemerintah. Itu pun tidak lama. Yunani cuma dihukum empat hari. Peru satu bulan. Irak tiga bulan. Kuwait tidak sampai setengah bulan. Jadi, tidak akan lama.”
Kongres PSSI pada 20 Mei lalu kembali kisruh dan dihentikan di tengah jalan oleh Ketua Normalisasi Agum Gumelar yang memimpin sidang. Agenda utama Kongres, yakni memilih Ketua Umum PSSI yang baru, pun tak bisa terlaksana.
Saat itu Agum, atas desakan perwakilan FIFA, memutuskan untuk menutup Kongres karena menilai suasana sudah tidak kondusif. Peserta Kongres yang tergabung dalam Kelompok 78 terus menginterupsi sidang. Mereka ngotot mengegolkan calon mereka George-Arifin yang dilarang FIFA mengikuti pemilihan, Seorang di antaranya bahkan mengancam akan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada FIFA. Kondisi ini nyaris serupa dengan Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Maret lalu, yang berakhir ricuh. Nasib sepakbola Indonesia akan ditentukan pada rapat Exco FIFA pada 30 Mei 2011. Saat ini, Komite Normalisasi sedang menyusun laporan mengenai kongres yang bubar tanpa menghasilkan keputusan tersebut.
intinya K78, gak usah memaksakan kehendak, K78 bukan dukun yang tau berapa lama akan di sanksi, K78 adalah bagian dari NKRI yang ingin memajukan persepak bolaan di Indonesia, maka turutlah mengerti apa yang teman2 pecinta bola mau,…salam damai seperti sebuah komentar dari pembaca di sebuah media

SARAN ANDA ?

Senin, 23 Mei 2011

APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN OLEH PSSI ????

Inilah Alasan Agum Membubarkan Agenda Kongres PSSI

Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menyatakan observer FIFA, Thierry Regenass gerah dengan suasana Kongres PSSI di Hotel Sultan, 20 Mei kemarin, dan meminta dirinya untuk menunda Kongres PSSI.
Agum menjelaskan kronologis ricuhnya kongres, dari sudut pandangnya, dengan didampingi Joko Driyono dan dua anggota Komite Normalisasi lainnya, di kantor PSSI Senayan, Jakarta, Senin (23/5).
“Awalnya, ketika pembukaan, semua berjalan lancar. Lalu, ketika sidang, mulai muncul interupsi-interupsi. Awalnya ingin voting tertutup. Namun, menurut pertauran harus voting terbuka dan saya ikuti,” ucapnya mengawali.
“Namun, habis break, segalanya kian sulit.”
“Penjelasan Regenass soal George Toisutta dan Arifin Panigoro, kenapa mereka tidak boleh mencalonkan diri, itu yang memicu suasana menjadi panas. Lalu, ada anggota kongres yang mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada Regenass, wakil FIFA dan wakil AFC.”
“Setelah itu Regenass membisiki saya, dan bilang kalau kongres tidak bisa dilanjutkan. Namun, saya selalu mengatakan kepadanya untuk tunggu dulu,” jelas Agum.
Ia kemudian menceritakan lagi bahwa ketika ada pernyataan mosi tidak percaya dari peserta kongres, Regenass sudah meminta untukundur diri. Namun, Agum tetap menahan pria yang pernah mengesahkan statuta PSSI dan status Nurdin Halid tersebut.
Agum akhirnya mengetuk palu sendiri ketika dirinya merasa suasana sudah tidak kondusif.
“Regenass, melalui penerjemahnya, mengatakan kepada saya bahwa mereka sudah ingin pergi dari kongres. Karena melihat situasi tidak kondusif, saya pun memutuskan untuk menutup sidang.”
Dituturkan Agum, ia sempat bertemu dengan Regenass dan Frank van Hattum, perwakilan FIFA lainnya, di hotel tempat mereka menginap keesokan harinya, 21 Mei 2011. Agum memberikan penjelasan bahwa mereka sudah berusaha menjalankan kongres dengan baik.
“Dan saya sudah bilang kepada Regenass agar Indonesia tidak dikenanakan sanksi. Namun, ekspresi Regenass dan Van hattum terlihat dingin dan diam.”
“Lalu keduanya bilang kepada saya, ‘Anda sudah melihatkan semuanya bagaimana dan bagaimana kami dipermalukan di depan kongres. Ya, nanti tunggu sajalah di sidang kongres exco FIFA pada akhir bulan’,” tukas Agum.

Wanita Pilar Pembangunan

Minggu, 22 Mei 2011



Sekadau.
DI Kabupaten Sekadau tidak sedikit wanita yang aktif diorganisasi maupun pemerintahan hingga menjadi wakil rakyat. Perjuangan Ibu Kartini sudah terasa di era saat ini dalam membangun daerah. Perjuangan yang telah tampak jangan disia-siakan.”Kalau kaum perempuan malas, tentu tokoh yang memperjuangkan persamaan hak wanita dan lelaki akan terasa sia-sia belaka. Wanita jangan pernah mau ketinggalan dalam hal membantu kaum adam dalam dunia pembangunan, dalam hal ini semua bidang,” kata Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sekadau Ny Scolastika Simon Petrus, belum lama ini.

Keterlibatan kaum hawa dalam pembangunan sudah menjadi rahasia umum. Pekerjaan yang bisa digeluti pria juga tidak kalah hebatnya bisa diselesaikan perempuan. Bila Kartini-kartini muda masih malas dan menunggu di rumah untuk dilamar, maka perjuangan tokoh emansipasi wanita akan sia-sia.

”Perjuangan yang dilakukan pendahulu kita itu bukan dinikmati mereka saat itu, demikian pula yang dilakukan kita saat ini. Jangan merasa ego dan ingin menikmati pembangunan di saat sekarang, sehingga melakukan pekerjaan tidak sempurna. Tanggung jawab yang dilakukan kita saat ini tentu akan dinikmati anak cucu kita, jadi harus baik-baik bekerja,” pesannya. Mantan bidan di Puskesmas Sungai Ayak itu menambahkan, banyak hal yang bisa dilakukan ibu-ibu dalam mengisi waktu kosong di rumah. Pembinaan yang telah dilakukan PKK mulai dari kabupaten hingga tingkat desa, jangan diketahui saja tanpa langkah nyata.

" Benahi Struktur Pengurus Dulu, Baru di Jual "

Senin, 16 Mei 2011

Meski dikabarkan tengah didekati beberapa pihak yang tertarik dengan Arema, namun nampaknya masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh klub berlogo kepala singa ini untuk bisa mendapatkan pemodal baru. Struktur kepengurusan dan perencanaan bisnis adalah yang krusial.
Branding Payung. Salah satu sponsor Arema musim ini. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Branding Payung. Salah satu sponsor Arema musim ini. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Chief Executive Officer PT Liga Indonesia Joko Driyono menuturkan, penjualan Arema tak bisa begitu saja dilakukan. Ada aspek-aspek minus yang harus terlebih dahulu dibenahi. “Sesungguhnya, sangat tak gampang menyerahkan Arema ke investor. Apa pun istilahnya, seperti dijual, penyerahan hak kelola, tetap sangat sulit dilakukan jika kondisi Arema seperti itu. Strukturisasi dan business plan, khususnya financial planning, harus segera dilakukan,” ujar Joko seperti dilansir Tempo (16/5).
Pendapat dari pria yang diminta kembali terlibat dalam “mengobati” Arema ini tentu tak bisa dilihat sebelah mata. Mengingat, secara struktur, Arema memang amburadul. Soal koordinasi dan pemegang kendali yang tidak jelas pun akhirnya menyeruak ke ranah publik. Sejumlah posisi jabatan kosong tapi tak segera diisi lewat sistem dan mekanisme yang berlaku di Yayasan Arema maupun di PT Arema Indonesia. Belum lagi praktis secara keseluruhan, operasional Arema dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar struktur kepengurusan. Walhasil situasi ini turut menyumbang terjadinya ketidakharmonisan antar petinggi Arema sendiri.
Masih menurut Joko, yang paling dibutuhkan oleh Arema sekarang ini adalah personel yang profesional dan mumpuni untuk menyusun rencana bisnis Arema dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. “Jangka pendeknya untuk satu musim, jangka menengahnya untuk 2-5 tahun, dan jangka panjangnya untuk 10 sampai 20 tahun ke depan agar agar calon investor, calon pembeli, atau siapa pun yang berminat masuk tahu persis kondisi obyektif dan kondisi faktual Arema. Itu bisa disusun ke dalam prospektus.”
Prospektus adalah gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan yang menjadikannya sebuah dokumen resmi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memberikan gambaran mengenai saham yang ditawarkan untuk dijual ke publik.
Joko yang juga diminta hadir dalam rapat informal di Istana Dieng Club House, milik Iwan Kurniawan (bos PT Anugerah Citra Abadi), pada Rabu malam, 4 Mei silam ini lantas mengurai soal langkah-langkah yang bisa diambil petinggi Arema. “Untuk praktisnya, Arema harus buat prospektus biar calon investor percaya dengan barang yang mau dibeli. Manajemen Arema bisa menyewa tenaga ahli dari luar jika kesulitan menyusun business plan itu.”
Sementara itu, peran Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI tersebut di Arema memang bukan hal baru. Joko pernah “mengobati” Singo Edan di masa transisi sejak Bentoel melepas pengelolaan klub Singo Edan pada 3 Agustus 2009 hingga sekitar Desember tahun yang sama. Joko turut mendesain rencana bisnis Arema walau akhirnya merasa “patah hati” karena tak semua konsep yang dirancang berjalan sesuai kesepakatan di tingkat manajemen.
Menurut kabar, Joko “patah hati” dan malas mengurusi Arema setelah Mochamad Arifin, tenaga freelance yang dipercaya mengurusi pencarian sponsor dan iklan untuk Arema selama semusim, malah diangkat jadi direktur perseroan tanpa sepengetahuan dirinya.
Menurut isi Akta Nomor 122 tanggal 19 Desember 2009, yang dibuat notaris Eko Handoko Widjaja, pengangkatan Arifin diputuskan dalam rapat pemegang saham pada 26 November 2009. Arifin kemudian diganti Siti Nurzanah. Penggantian Arifin dengan Siti Nurzanah diputuskan dalam rapat pemegang saham, 25 Januari 2010. Keputusan rapat ini dikuatkan dalam Akta Nomor 1 bertanggal 1 Februari 2010 yang dibuat Eko Handoko Widjaja.

TIGA INVESTOR " KAKAP " SIAP AMBIL ALIH AREMA INDONESIA

Senin, 09 Mei 2011

Rencana lelang Arema demi tuntasnya krisis finansial nampaknya akan segera terealisasi. Bak gayung bersambut, sejauh ini sudah ada tiga investor ‘kakap’ yang mengantri untuk bisa mendapatkan hak pengelolaan klub kebanggan Aremania ini.

Tunggu Bola. Skuad Arema kini menunggu siapakah pihak yang akan menjadi 'penyelamat' klub. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)














Tunggu Bola. Skuad Arema kini menunggu siapakah pihak yang akan menjadi 'penyelamat' klub. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Seperti dilansir dari Kompas, tiga calon investor tersebut adalah MNC Group, Bakrie Group dan Arifin Panigoro. Tiga investor ini bisa jadi akan mati-matian bertarung untuk bisa mengelola klub yang menjadi kampiun ISL musim lalu tersebut.
Yang menarik, pihak Bakrie sesungguhnya bukan nama baru di manajemen klub yang berdiri 11 Agustus 1987 ini. Musim ini, grup Bakrie, melalui Ijen Nirwana dan Surabaya Post telah menjadi sponsor resmi Arema. Sama seperti Bakrie, Arifin Panigoro dan Konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI), juga disebut-sebut bakal mengambil hak pengelolaan Arema. Bahkan, tengara ini ditegaskan oleh salah seorang penggagas bergulirnya LPI sekaligus orang dekat Arifin Panigoro, Meiriyon Moeis.
“Konsorsium LPI sejak awal sudah menjalin kerja sama dengan pemegang saham PT. Arema Indonesia dan tetap menghormati komitmen yang ada. Dinamika yang terjadi akan kami analisa dengan tetap mengedepankan aspek feasibility (kelayakan usaha) dan rekam jejak Arema dalam sepak bola nasional,” beber pria yang disegani di kalangan wartawan tersebut kepada ONGISNADE (6/5).
Berbeda dengan dua investor sebelumnya, MNC Group merupakan nama baru bagi Arema. Namun, disebut-sebut, peluang grup ini memegang hak pengelolaan Arema cukup besar. Pasalnya, menurut salah seorang sumber ONGISNADE, investor yang satu ini direkomendasikan langsung oleh salah satu petinggi PT. Liga Indonesia yang memang musim lalu juga berperan besar dalam melobi Robert Alberts untuk bersedia menukangi Arema.

CANANGKAN SATU DESA SATU PAUD

SEKADAU – Sektor Pendidikan merupakan salah satu program pembangunan yang sangat serius digarap oleh Pemkab Sekadau, guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan nonformal berupa paket A, B dan C akan didirikan di masing-masing desa.  Hal yang tak kalah penting adalah mendidik anak usia dini.Pendidikan anak usia dini tetap akan dilakukan dan diutamakan Pemkab.  ”Di wilayah Kabupaten Sekadau sendiri Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah menargetkan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM), yaitu pendidikan nonformal atau luar sekolah berupa paket A, B, dan C maupun Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD di tiap desa,” ungakap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga melalui Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Dinas Dikpora Kabupaten Sekadau, F Atoi kala itu.

Pendidikan anak usia dini dinilai sangat penting. Hal itu untuk meningkatkan kemampuan, serta daya serap anak terhadap pelajaran dalam bentuk apapun. PAUD di tiap desa merupakan target Disdikpora agar di masa mendatang dimiliki putra daerah dengan SDM yang bermutu. ”Jika SDM andal dimiliki suatu daerah, niscaya ilmu yang diserap juga dapat diaplikasikan untuk membangun Bumi Lawang Kuari tercinta ini. Target mengadakan PAUD di tiap desa yang nanti pada pengelolannya akan dipercayakan kepada ibu-ibu PKK untuk mendidik,” paparnya.
Dikatakan Atoi, peran aktif orangtua sangat menentukan maju dan mundurnya si buah hati dalam berkembang mengikuti pendidikan. Itu sangat dibutuhkan agar program yang dibuat atau dilakukan Pemkab didukung, dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Ditambahkanya, perlu disadari oleh para orangtua adalah pada usia nol sampai lima tahun atau bawah lima tahun daya tanggap  anak sangat tinggi. Pada usia balita juga masa berkembangnya anak-anak untuk apa yang dilihat dan ditangkap serta didapat mereka.

Usai selanjutnya ada masa pertumbuhan, yang mana mengimplementasikan apa yang pernah dilihat mereka secara tidak langsung ataupun secara langsung, dan diharapkan peran aktif orangtua serta ibu-ibu PKK untuk menciptakan anak Sekadau yang memiliki SDM berkualitas. “Kembali peran orang tua dan semua pihak kita harapkan,” pungkasnya menutup pembicaraan.

PLN TERANGI EMPAT DUSUN

SEKADAU--Masyarakat empat dusun (Nanga Gonis, Sungai Putat, Sungai Asam dan Sebedau) yang selama belasan tahun menanti kehadiran listrik negara terjawab. Melalui program sehari sejuta sambungan (gress II), PLN mengalirkan setrum listrik kepada 602 pelanggan di empat dusun tersebut.PT PLN Ranting Sekadau yang bermitra dengan CV Savana yang ditunjuk menangani instalatir pemasangan listrik gress II di ‘Bumi Lawang Kuari’ sudah selesai. Sekarang sudah siap dinyalakan di rumah-rumah pelanggan.
“Dulu kami pakai genset pribadi. Sekarang sudah dipasang kilometer dari PLN,” kata Amet, salah seorang warga Sungai Asam kepada koran ini, kemarin.
Sementara itu, Kepala PT PLN Ranting Sekadau Yudianto, mengatakan untuk gress II pemasangannya diprioritaskan kepada 600 pelanggan didaftar tunggu lama. “Daftar tunggu lama lebih diprioritaskan, terutama bagi jaringan yang sudah terpasang. Dan target kita gress ke dua ini tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada CV Savana, melalui penanggungjawab lapangan Edi Amin mengatakan, pihaknya sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan pemasangan instalatir berhasil melakukan pemasangan di sejumlah wilayah berdasarkan daftar tunggu antrean PLN sesuai dengan target, yakni pemasangan diprioritaskan pada daya 450 VA.
“Alhamdulillah tidak ada juga kendala yang terlalu fatal saat tim kami melakukan pemasangan meteran listrik di rumah-rumah pelanggan, sesuai target tim realisasi program gress ke dua ini,” ungkap Edi.
Dikatakannya, pada gress III mendatang, persyaratan sama dengan permohonan pemasangan gress II. Yakni menggunakan surat kuasa yang diterbitkan oleh CV Savana untuk pemohon, karena surat kuasa tersebut ditandatangani langsung oleh pemohon dan pimpinan perusahaan.Terkait biaya pemasangan instalasi listrik sebesar Rp2,5 juta. Ia lantas merinci biaya tersebut meliputi kabel dan 3 titik saklar. Meskipun demikian, lanjut Edi, masing-masing kecamatan akan dikenakan biaya tambahan yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan jarak tempuh antara instalatir pusat di Sekadau dengan lokasi yang dituju.“Masing-masing kecamatan akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan jerak tempuh antara instalatur pusat dengan lokasi yang di pasang,” ungkapnya.

TONASE KENDARAAN MELEBIHI KAPASITAS

SEKADAU -  Tudingan penyebab kerusakan jalan nasional yang selalu menjalani perawatan tambal sulam dalam hitungan bulan dikarenakan muatan kendaraan ekspedisi yang melebihi kapasistas. Tak ayal hal ini menjadi pertanyaan di masyarat dimana peranan jembatan timbang yang hampir setiap kabupaten di Timur Kalbar ini ada baik milik pemkab maupun provinsi. ''Penyebab jalan nasional di Kabupaten Sekadau rusak sangat beragam. Mungkin juga karena kulitas pekerjaannya tidak maksimal alias buruk. Bisa juga karena faktor cuaca seperti hujan yang membuat jalan ambles. Tapi yang lebih parah yang membuat jalan cepat rusak karena muatan truk yang melebihi batas atau kapasitas,'' ungkap Hermanus salah seorang pemuda Sekadau pada Pontianak Post, kemarin.

Menurut Manus sapaan akrabnya pembangunan jalan dan jembatan Kalimantan Barat terutama Kalbar wilayah timur, diakibatkan oleh beban muatan yang melebihi kapasitas. ''Perbaikan jalan bukan tidak ada, tapi itupun percuma, baru seminggu diperbaiki sudah rusak lagi,” Karena muatan yang melebihi batas itulah, menjadikan jalan mudah kembali rusak,'' lanjut pemuda berkaca mata ini.Dia mencontohkan, sepanjang jalan Sintang-Sekadau menuju kantor pemerintahan Kabupaten Sekadau, sekarang rata-rata jalan yang diperbaiki sekitar sebulan yang lalu, kini sudah rusak lagi. Terlebih jembatan di rumah sakit Sekadau, sudah tiga kali diperbaiki kini jebol lagi.
Dikatakannya, dilihat dari konstruksi jalan, sebenarnya beban yang boleh lewat maksimal sekitar 7-8 ton. Pertimbangannya, aspal di ruas jalur itu kerap terendam banjir sehingga tidak tahan lama. Selain itu, tanah tidak kuat menahan beban lebih. Anggota DPRD Kabupaten Sekadau Paulus Subarno meminta Dinas terkiat secepatnya memperbaiki jalan yang rusak. agar menjadi penyebab tingginya kecelakaan. ”Kasihan masyarakat, sudah dikejar-kejar membayar pajak, tetapi dari pemerintah tidak memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat,'' kata Barno.Pihaknya sudah mendapatkan banyak keluhan, untuk itu dirinmya meminta agar Pemerintah Provinsi Kalbar segera memiliki target prioritas pembangunan jalan di wilayah Timur dan  perhuluan ini.

PENEBANGAN HUTAN HARUS DIHENTIKAN

SEKADAU – Wakil Bupati (Wabup) Sekadau Rupinus meminta penebangan hutan harus dihentikan, jikapun harus dilakukan sebaiknya ingat tebang pilih. Selain itu jangan lupa menanam kembali hutan yang sudah ditebang dan jangan hanya memikirkan keuntungan semata. Banjir akibat hutan gundul bukan dinikmati oleh penebang hutan melainkan masyarakat yang tidak bekerja terkena masalah yang sama.

”Tebang pilih atau melihat pohon yang sudah tidak produktif harus dilakukan penebangan pohon dihutan. Surat keterangan asal usul yang diterbitkan sebaiknya tidak menyalahi dimana surat itu diterbitkan dan dimana melakukan penebangan. Jika banjir karena hutan gundul, masyarakat luaslah yang sama-sama merasakan dampak tersebut,” papar pria yang terkenal ramah itu ketika ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Rupinus mengatakan, ingatlah bahwa kayu yang ditebang itu memerlukan proses panjang untuk tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Selain itu bila kita ingat menebang pohon, jangan lupa untuk menanamnya kembali. Semua itu untuk kebersamaan dan kelangsungan semua ekosistem yang ada didaerah tersebut.
Selain alam yang sudah ditebang dan lupa ditanami, banjir yang terkadang numpang lewat itu biasanya disebabkan pola alam yang sudah tidak seirama dengan bulan dan tahun. Beberapa tahun silam.”Jika memasuki bulan ini dan warga sudah tahu akan datang musim hujan, sebaliknya musim kemarau yang biasanya digunakan untuk bercocok tanam diladang juga sudah diketahui dengan sangat baik oleh masyarakat. Jika sekarang ini mulai sulit ditebak kapan kemarau dan kapan akan hujan,” tegasya.
Dikatakanya, seharusnya masyarakat yang mata pencahariannya dari menebang pohon dihutan seharusnya mengerti menanam kembali. Karena jika ditebang terus dan lupa menanam pohon kembali, justru akan membuat sulit masyarakat itu sendiri. Timbal balik dari sebuah pekerjaan sudah sepantasnya ada kesinambungan pemeliharan hutan itu dengan cara menanam kembali.
”Melestarikan hutan itu bukan saja pekerjaan satu dua orang, tapi masyarakat seharusnya jangan mengabaikan kelestarian hutan yang menjadi sumber dari semua kehidupan. Jika mata rantai itu sudah diputuskan dan tidak memelihara hutan, tentu yang akan mendapatkan masalah bukan saja penebang hutan itu dan melainkan masyarakat luas yang tidak ikut dalam andil menebang hutan.,” ujarnya.
Rupinus menegaskan, penebangan pohon yang sudah abkir itu bisa saja dilakukan dengan catatan pohon tersebut sudah tidak produktif lagi. Kalau pohon yang tidak lurus dan tidak berbuah lagi seperti yang dimaksud tentu tidak salah bila ditebang, mengingat masyarakat banyak yang membangun rumah. Sebaliknya, jika masih bagus dan produktif jenis pohon yang buahnya bisa dikonsumsi masyarakat sebaiknya jangan ditebang.”Hutan itu milik bersama dan untuk semua orang, sebaiknya tetap dijaga dan dirawat. Menanam pohon itu memerlukan waktu yang tidak sedikit, dari sebab itulah harus dijaga dan ditanami kembali bila daerah yang sudah ditebangi dan daerah tersebut adalah pohon-pohon yang abkir.,” pungkasnya.

Perkantoran Bupati Butuh Rumdin

SEKADAU – Komplek perkantoran Bupati Sekadau yang terhitung jauh dari pusat kota Sekadau mnenjadikan areal puluhan hektar dimana berdirinya perkantoran SOPD Pemkab Sekadau tersebut tergolong sepi di waktu malam hari. Kondisi ini menjadi salah satu faktor rawan akan tindak kejahatan dan kegiatan negatife lainya.Menurut H Abang Ramly harus di antisipasi dengan mendirikan perumahan khusus atau rumah dinas (Rumdin) bagi PNS yang bertugas di SOPD komplek perkantoran Bupati. “ Kalau tidak sepi otomatis jika ada orang yang berniat melakukan perbuatan negative di komplek perkantoran itu maka akan mikir-mikir dulu, karena sudah ada penghuni dengan adannya perumahan dinas,” tutur tokoh masyarakat Sekadau ini, kemarin.

Rumah sendiri dikatakan Ramly sebagai kebutuhan vital bagi masyarakat, sama persisnya dengan kebutuhan akan air dan listrik. Untuk itu ia menyarankan agar ditahum-tahun kedepan Pemkab sudah merencanakan untuk membangun perumahan dinas bagi para pegawainya, agar komplek perkantoran yang selama ini sepi diwaktu malam hari tidak menjadi tempat yang aman bagi orang-orang yang memanfaatkan sepinya komplek tersebut sebagai tempat untuk melakukan kegiatan negatif.
Tak hanya itu menurut Kades Mungguk ini, dengan adanya Rumdin nantinya juga akan memacu kinerja para pegawai untuk lebih giat dalam bekerja karena meja dan bangku bekerja sudah berjarak dekat dengan rumah yang ditempati masing-masing pegawai. “ Tidak ada alasan terlambat kekantor kalau sudah dekat dengan rumah, selama ini mereka yang turun dari pasar atau daerah lainya cukup jauh untuk sampai ke belakang meja kerja, terlebih yang masih pulang pergi dari Sanggau otomatis butuh waktu dalam perjalanan, belum lagi kendala cuaca dan factor alam di jalan,” paparnya.
Hal ini sendiri, kata Ramly atas dasar selama ini sudah cukup banyak tokoh masyarakat yang mengatas namankan masyarakat mengatakan pejabat Sekadau bekerja di Sekadau, namun berbelanja kebutuhan rumah tangga di Sanggau. Namun selama ini tidak mencari solusi untuk menempatkan para abdi negara tersebut agar stanbay di Sekadau.
Untuk itu ia berpendapat salah satu solusi untuk mengatasi masalah terserbut adalah dengan membangun perumahan Dinas di komplek perkantoran Bupati  agar segala alasan kendala diperjalanan dan cuaca dalam menuju meja kerja tak lagi terdengar di telinga masyarat Sekadau. “Ini salah satu jalan keluarnya, dengan demikian alasan terlambat karena berbagai hal atau omongan masyarakat mengenai banyaknya pejabat Sekadau yang bekerja di Sekadau, tetapi masih berdoisili Sanggau,” ungkap Ramly.